Kisah Nabi Musa

Bismillahir rahmanir rahiem

Sesungguhnya Allah maha menciptakan segala sesuatu sehingga segala sesuatu itu dikatakan ada. Dia maha mengetahui segala sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang belum ada. Dan Dia maha kuasa atas apa saja, baik terhadap apa2 yang telah diciptakan-Nya, terhadap apa2 yang ada dalam proses pengadaannya ataupun terhadap yang akan diadakan-Nya.



Berikut ini adalah informasi dan hikmah dari Allah yang maha berkuasa dan yang teramat sangat baik kepada manusia seluruh alam yang dipetik dari Al-Qur’an surat ke 20 (Thoha) dari ayat 1 s/d 99 dengan sedikit perubahan atau tambahan pada terjemahannya.

Thaha. Tidak Kami turunkan Al Qur'an kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah. Turunkan dari yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi, yang, maha pemurah, yang bersemayam di atas 'Arsy.

Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi, semua yang ada diantara keduanya dan semua yang ada di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui segala rahasia dan misteri yang lebih tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia. Bagi-Nya nama2 yang baik.

Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?

Ketika Musa melihat api, berkatalah dia kepada keluarganya, "Tinggallah kamu di sini, sesungguhnya aku melihat api, mudah2-an aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan dapat petunjuk di tempat itu."

Maka ketika Musa datang ke tempat api itu, dia diseru, "Hai Musa. Sesungguhnya Aku tuhanmu, maka tanggalkan kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah Thuwa yang suci. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkan apa yang akan diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya Aku Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

Sesungguhnya saat itu akan datang. Aku merahasiakannya (hari kiamat) agar tiap2 diri mendapat balasan sesuai dengan apa yang diusahakannya. Maka se-kali2 janganlah kamu dipalingkan dari kedatangan saat itu oleh orang2 yang tidak beriman kepada hari kiamat dan yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa."

"Apakah yang ada di tangan kananmu, hai Musa?" kata Allah.

Musa menjawab (dan coba menerangkan manfaatnya), "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan dengannya aku dapat pukul dedaunan untuk kambingku, dan ada lagi manfaat2 lainnya bagiku."

Allah berkata, "Lemparkanlah tongkatmu, hai Musa!" Lalu ketika tongkat itu terlempar, tiba2 berubahlah dia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat.

Allah berkata, "Pegang dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula. Dan (coba saja) kepitkan tanganmu kedalam ketiakmu niscaya dia akan ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacat sebagai mukjizat yang lain, untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda2 kekuasaan Kami yang sangat besar. Pergilah kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas."

Musa berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, yakni Harun saudaraku. Teguhkanlah dengannya kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu (rekan seusaha) dalam urusanku supaya kami banyak bertasbih kepada-Mu dan banyak mengingat-Mu. Sesungguhnya Engkau maha melihat keadaan kami."

Allah berkata, "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa. Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan."

'Letakkan dia (Musa) dalam peti, kemudian lemparkan ke sungai (Nil), maka sungai itu membawanya ke tepi agar diambil oleh musuh-Ku dan musuhnya (yaitu Fir'aun)'.

Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku dan supaya kamu diasuh dibawah pengawasan-Ku.

Lalu saudara perempuanmu yang berjalan mengikutimu berkata kepada istri Fir’aun, 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya (menyusukannya)?' Maka Kami kembalikan kamu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita.

Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun diantara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang telah ditetapkan wahai Musa, dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku.

Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat2-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku. Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata2 yang lemah lembut, mudah2-an dia ingat atau takut kepada-Ku."

Berkatalah mereka berdua, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa dia akan segera menyiksa kami atau akan tambah melampaui batas."

Allah berkata, "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat."

Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fira’un) dan katakanlah, "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israel bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti atas kerasulan kami dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. Sungguh telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa akan ditimpakan kepada orang2 yang mendustakan dan berpaling dari petunjuk kami."

Fir’aun berkata, "Maka siapakah Tuhan kamu berdua, hai Musa?"

Musa menjawab, "Tuhan kami adalah yang telah memberikan kepada tiap2 sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk."

Fir’aun berkata, "Maka bagaimanakah keadaan umat2 yang terdahulu?"

Musa menjawab, "Pengetahuan tentang hal itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab. Tuhan kami tidak akan salah dan tidak pula lupa, yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan2, dan menurunkan air hujan dari langit."

Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu ber-jenis2 tumbuh2-an yang ber-macam2. Makanlah dan gembalakanlah binatang2-mu. Sesungguhnya didalam hal2 demikian terdapat tanda2 kekuasaan Allah bagi orang2 yang berakal.

Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir’aun) tanda2 kekuasaan Kami semuanya, maka ia mendustakan dan enggan menerima kebenaran.

Fir’aun berkata, "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami ini dengan sihirmu, hai Musa? Dan kami pun pasti akan mendatangkan pula kepadamu sihir semacam itu, maka sediakanlah satu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak pula kamu, di suatu tempat yang pertengahan letaknya."

Musa menjawab, "Waktu untuk pertemuan dengan kamu itu ialah pada hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik (waktu dhuha)."

Maka Fir’aun meninggalkan tempat itu, lalu dia sendiri mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang pada hari yang telah disepakati.

Musa berkata kepada mereka, "Celakalah kamu, janganlah kamu coba2 mengadakan kedustaan terhadap Allah, kelak Dia akan membinasakan kamu dengan siksa." Dan sesungguhnya telah merugi orang yang meng-ada2-kan kedustaan."

Maka pada saat para ahli sihir berkumpul, mereka ber-bantah2-an tentang urusan mereka diantara mereka, dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).

Mereka berkata, "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar2 ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama. Maka himpunlah segala daya upaya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini.

Mereka berkata, "Hai Musa, tentukanlah, apakah kamu yang melempar dahulu atau kamikah orang yang mula2 melempar?"

Musa berkata, "Silakan kamu sekalian melempar dahulu."

Setelah mereka melemparkan, maka dengan tiba2 berubahlah tali2 dan tongkat2 mereka. Nampak kepada Musa se-akan2 semuanya merayap dengan cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa pun merasa takut.

Kami berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul. Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sungguh, apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya sihir belaka. Dan tidak akan menang sihir mereka dari mana saja datangnya."

Lalu, sesaat setelah mereka menyaksikan mukjizat Musa, para ahli sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata, "Kami beriman kepada Tuhan Harun dan Musa."

Fir’aun berkata, "Apakah kamu beriman kepadanya (Musa) sebelum aku mengizinkan kamu sekalian? Sesungguhnya dia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepada kamu sekalian. Maka sungguh aku akan potong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilangan timbal balik, dan sungguh aku akan salib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sungguh kamu akan tahu siapa diantara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya."

Mereka berkata, "Kami se-kali2 tidak akan lebih mengutamakan kamu daripada bukti2 nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu inginkan. Sungguh kamu hanya dapat membuat keputusan pada kehidupan di dunia ini saja. Sungguh kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan2 kami dan sihir yang telah kamu paksakan agar kami melakukannya. Dan Allah lebih baik pahala-Nya dan lebih kekal azab-Nya."

Sesungguhnya barang siapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sungguh baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan barang siapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman dan sungguh2 telah beramal saleh, maka mereka itulah orang2 yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia). Mereka memperoleh surga 'Adn yang mengalir sungai2 di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya. Dan yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).

Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah kamu dengan hamba2-Ku (Bani Israel) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut. Kamu jangan khawatir tersusul dan jangan pula takut tenggelam."

Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. Dan adalah Fir’aun telah menyesatkan kaumnya lagi pula tidak memberi petunjuk.

Hai Bani Israel, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa.

Makanlah diantara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sungguh dia akan binasa. Dan sesungguhnya Aku maha pengampun terhadap orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian mereka tetap di jalan yang benar.

Allah berkata, "Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa?"

Musa menjawab, "Itu mereka. Mereka sedang menyusul aku dan aku bersegera kepada-Mu, ya Tuhanku, agar Engkau rida kepadaku."

Allah berkata, "Maka sesungguhnya kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri."

Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dalam keadaan marah dan bersedih hati. Musa berkata, "Hai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, lalu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?"

Mereka berkata, "Kami se-kali2 tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban2 dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya."

Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata, "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa."

Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudaratan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan?

Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya, "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu Dia yang maha pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku."

Mereka menjawab, "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami."

Musa berkata, "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, sehingga kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu sengaja telah mendurhakai perintahku?"

Harun menjawab, "Hai putra ibuku janganlah kamu pegang janggutku dan jangan pula kepalaku. Sungguh aku khawatir bahwa kamu akan berkata kepadaku, "Kamu telah memecah belah diantara Bani Israel dan kamu tidak memelihara amanatku."

Musa berkata, "Apakah yang mendorongmu berbuat demikian, hai Samiri?"

Samiri menjawab, "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku."

Musa berkata, "Pergilah kamu, maka sungguh bagimu dalam kehidupan di dunia ini saja dapat mengatakan, 'Jangan sentuh (aku).' Dan sungguh bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu se-kali2 tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sungguh kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh2 akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan). Sesungguhnya Tuhanmu Allah, yang tidak ada tuhan selain Dia dan yang pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu."

Demikianlah Kami kisahkan kepadamu sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (yakni Al Qur'an). Subhanallah.



Subhan Abdullah,

Pattaya, 04/07/2004

No comments:

Post a Comment